Home is
where your heart belongs, because there is no other place like home....

Dalam suasana Natal yang sedang kita rayakan,
hari ini Gereja mengajak kita untuk berefleksi tentang pentingnya peranan
keluarga dalam kehidupan bermasyarakat. Eklesiastes memberikan resep hidup yang
baik dalam berelasi dalam keluarga. Keintiman yang tercipta dalam keluarga, bagi penulis merupakan awal sebuah ‘kebijaksaan’ karena di sinilah
letak dasar utama untuk menciptakan ketenangan dan kedamaian dalam hidup.
Keluarga yang damai menjadi pelindung dan pengayom bagi semua anggota
keluarganya dari bahaya laten yang selalu mengancamnya.
Kedamaian dan ketenangan dalam kebersamaan ini
pun diterangkan lebih lanjut oleh Paulus dalam suratnya kepada umat di Kolose
ketika ia menekankan pentingnya Cinta yang tulus dan murni sebagai pegangan
utama bagi setiap anggota keluarga dalam menjalin relasinya. Cinta adalah
landasan dan penyekat utama dalam jalinan relasi kebersamaan yang membawa
semua anggotanya menuju kesempurnaan hidup. Dan pernyataan cinta itu dihidupi
dalam pengalaman nyata, dalam kesediaan untuk saling memaafkan dan memberikan
kesempatan kepada semua anggotanya untuk bertumbuh dan berkembang dalam iklim
persaudaraan yang kental.
Mengenai pentingnya kebersamaan ini, Yosef dan
Maria, memberikan kepada kita contoh nyata apa artinya menghidupi kebersamaan.
Tanggung jawab mereka sebagai orang tua ditunjukkan secara nyata dalam praktek
hidup. Yesus diperkenalkan dengan praktek dan kebiasaan budaya Yahudi, moment
untuk mempererat tali persaudaraan dengan sesama masyarakat dan juga
menunjukkan keterikatan dan tanggung jawab social mereka terhadap masa depan
anak dan masyarakat secara umum. Di samping itu, pengorbanan mereka untuk
segera kembali ke Yerusalem untuk mencari Yesus, sudah menunjukkan tanggung
jawab mereka sebagai orang tua terhadap anaknya.
Memaknai pesan hari ini, bacaan-bacaan suci
hari ini mengajak kita semua untuk menjadikan keluarga sebagai arena untuk
berbagi rasa dalam cinta dan memberikan kesempatan bagi setiap anggota keluarga
untuk bertumbuh dalam kebijaksaan terutama dalam menghadapi setiap tantangan
hidup secara bersama-sama. Keluarga sudah seharusnya menjadi tempat di mana
setiap anggotanya merasa diterima dan disayang, diberi kesempatan untuk
bertumbuh dan berkembang dalam iklim persaudaraan demi mencapai kematangan
hidup yang kita namakan kebijaksaan, yang lalu berfungsi sebagai landasan yang
kuat untuk memantapkan kehidupan bersama dalam tataran yang lebih luas.
Pesan pesta hari ini memang sederhana tapi
membutuhkan komitmen dan keseriusan dari setiap anggotanya. Setiap kita diminta
untuk melakukan yang terbaik demi sebuah kebersamaan yang ideal yang
memungkinkan semua anggota keluarga merasa at home. Sungguh, there is no other
place better than home, tiada tempat yang lebih baik dari rumah sendiri. Rumah
bukan sekedar tempat tinggal (house), tapi lebih dari itu rumah adalah sebuah
home, dapur kasih sayang bagi setiap insan. Setiap kita memiliki kewajiban
untuk membuat semua anggota keluarga merasa at home (dicintai, disayangi,
dihormati, diterima…) dalam arti yang terdalam
Point-point untuk refleksi:
1. Inginkan
sebuah ketenangan dalam kebersamaan? Do your part first!
2. To
love is to give, to give until it bleeds….memberikan yang terbaik dari kita,
selalu menjadi andil sebuah kebersamaan timbale balik yang sehat tanpa
dilandasi dengan egoisme (memberi agar dapat menerima)
3. There
is no other place better than home….. Where is your home, then?