
Jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan di atas ini dapat kita temukan dalam bacaan-bacaan suci
hari ini, Pekan Ketiga Adven. Dalam bacaan pertama, Nabi Sofonias menyerukan
ajakan untuk bergembira karena kehadiran dan karya Allah dalam hidup kita,
Yohanes Pembaptis dalam bacaan Injil mengundang kita untuk memperdalam relasi
kita dengan Sang Penyelamat, dimulai dari kedalaman hati kita sendiri yang lalu
dijelmakan dalam sebuah cara hidup yang baik, dalam tataran relasi yang sehat
dengan Tuhan dan sesama. Ajakan pertobatan yang disampaikan oleh Yohanes, menjadi ancungan dan dasar untuk memulai sebuah kehidupan baru. Pertobatan yang
sejati akan membawa kita pada usaha untuk menjadi baru dan membiarkan Tuhan
menjadi titik pijak dan orientasi dalam hidup kita. Dengan ini, iman kita menjadi
dewasa dan semua yang kita jalani dan hadapi selalu diterjemahkan dengan lampu
iman, yang dengan sendirinya mengarahkan kita pada sebuah ketenangan dan
kedamaian hidup bersama dengan sesama kita. Allah menjanjikan kedamaian dan
perlindungan, berkat dan pemeliharaan kepada umatNya dan pada saat yang sama Ia
mengajak kita umatNya untuk terus bersukacita. Dengan dasar ini, pesan Santu
Paulus dalam bacaan kedua menjadi sangat relevan. Kegembiraan yang kita
pancarkan karena keyakinan kita yang kuat akan berkat dan penyertaan Tuhan,
serta kesetiaan kita untuk menghidupi iman kita yang nyata, membawa kita pada
cara hidup yang terorientasi kepada Tuhan dan sesama. Relasi kita yang terbina
dengan Tuhan, lewat iman dan kepercayaan, lewat doa dan kurban akan membawa
kita pada sikap yang selalu waspada agar tidak melakukan hal yang bertentangan
dengan kehendak Allah itu sendiri.
Singkat kata, resep kebahagiaan
yang sejati, yang sesuai dengan kebutuhan kita terletak dalam kedalaman relasi
iman kita dengan Tuhan dan sesama, yang terjelma dalam sebuah kualitas hidup
yang sehat dan harmonis.
Semoga pekan ketiga ini membawa
kita pada titik pertobatan yang sejati dan memantapkan kualitas iman yang teguh
lewat sebuah relasi yang intim dan terpelihara dengan Tuhan dalam kehidupan
sehari-hari.
Titik-titik refleksi untuk pekan ini:
1. Pertobatan
sebagai landasan kehidupan bersama yang ideal (pertobatan membawa kita kepada
kualitas hidup yang baik, yang selanjutkan semakin mendekatkan kita dengan
Tuhan dan sesama)
2. Kegembiraan
yang terpancar dari sebuah kualitas iman yang sejati akan Tuhan, yang
memampukan kita untuk menghadapi segala kemungkinan dengan tenang dan damai
No comments:
Post a Comment