Friday, December 14, 2012

Minggu III Adven 2012: Resep Kebahagiaan Yang Sejati


Ingin bahagia dalam hidup? Sudah pasti semua akan menjawab Ya. Tapi bagaimana cara untuk mencapai kebahagiaan itu, setiap orang punya caranya sendiri. Ada sekian banyak resep untuk mencapai kebahagiaan itu. Namun tidak semua yang dikatakan bisa menjawabi apa yang betul-betul kita butuhkan alias sebuah kebahagiaan sejati. Karena itu, apa itu kebahagiaan sejati?
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas ini dapat kita temukan dalam bacaan-bacaan suci hari ini, Pekan Ketiga Adven. Dalam bacaan pertama, Nabi Sofonias menyerukan ajakan untuk bergembira karena kehadiran dan karya Allah dalam hidup kita, Yohanes Pembaptis dalam bacaan Injil mengundang kita untuk memperdalam relasi kita dengan Sang Penyelamat, dimulai dari kedalaman hati kita sendiri yang lalu dijelmakan dalam sebuah cara hidup yang baik, dalam tataran relasi yang sehat dengan Tuhan dan sesama. Ajakan pertobatan yang disampaikan oleh Yohanes, menjadi ancungan dan dasar untuk memulai sebuah kehidupan baru. Pertobatan yang sejati akan membawa kita pada usaha untuk menjadi baru dan membiarkan Tuhan menjadi titik pijak dan orientasi dalam hidup kita. Dengan ini, iman kita menjadi dewasa dan semua yang kita jalani dan hadapi selalu diterjemahkan dengan lampu iman, yang dengan sendirinya mengarahkan kita pada sebuah ketenangan dan kedamaian hidup bersama dengan sesama kita. Allah menjanjikan kedamaian dan perlindungan, berkat dan pemeliharaan kepada umatNya dan pada saat yang sama Ia mengajak kita umatNya untuk terus bersukacita. Dengan dasar ini, pesan Santu Paulus dalam bacaan kedua menjadi sangat relevan. Kegembiraan yang kita pancarkan karena keyakinan kita yang kuat akan berkat dan penyertaan Tuhan, serta kesetiaan kita untuk menghidupi iman kita yang nyata, membawa kita pada cara hidup yang terorientasi kepada Tuhan dan sesama. Relasi kita yang terbina dengan Tuhan, lewat iman dan kepercayaan, lewat doa dan kurban akan membawa kita pada sikap yang selalu waspada agar tidak melakukan hal yang bertentangan dengan kehendak Allah itu sendiri.
Singkat kata, resep kebahagiaan yang sejati, yang sesuai dengan kebutuhan kita terletak dalam kedalaman relasi iman kita dengan Tuhan dan sesama, yang terjelma dalam sebuah kualitas hidup yang sehat dan harmonis.
Semoga pekan ketiga ini membawa kita pada titik pertobatan yang sejati dan memantapkan kualitas iman yang teguh lewat sebuah relasi yang intim dan terpelihara dengan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Titik-titik refleksi untuk pekan ini:

1. Pertobatan sebagai landasan kehidupan bersama yang ideal (pertobatan membawa kita kepada kualitas hidup yang baik, yang selanjutkan semakin mendekatkan kita dengan Tuhan dan sesama)
2. Kegembiraan yang terpancar dari sebuah kualitas iman yang sejati akan Tuhan, yang memampukan kita untuk menghadapi segala kemungkinan dengan tenang dan damai


No comments:

Post a Comment